Menjelang Pemilu 2019 jangan sampai masjid digunakan sebagai alat politik yang dapat memecah belah umat Islam, kata Wakil Bupati Temanggung R. Heri Ibnu Wibowo.
"Ukuwah islamiah kita akan diuji pada pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif pada 17 April mendatang," katanya pada peresmian Masjid Al Kautsar di Sekip Baru, Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (2/2/2019).
Masjid Al Kautsar dibangun pada tahun 1998 dan pada tahun 2016 mulai dilakukan renovasi dan baru selesai akhir 2019 dengan menelan dana sekitar Rp1,1 miliar.
Ia menuturkan, bahwa umat Islam berada di sejumlah partai, kalau umat berbeda pilihan dan itu menjadikan permasalahan, ukuwah islamiah tidak akan tercapai. Hal ini mungkin yang diinginkan orang-orang yang tidak menginginkan Islam bersatu di Indonesia.
"Ukuwah islamiah akan diuji coba pada pemilu nanti. Untuk itu, saya berharap dengan masjid ini tanpa memandang, membedakan, jemaah dari mana pun silakan salat di sini, mempunyai pilihan apa pun untuk berjamaah di sini, jangan sampai masjid ini digunakan untuk alat berpolitik," katanya.
Jika untuk alat politik dan ada yang berbeda partai, menurut dia, bisa menimbulkan perpecahan di antara jemaah. "Sekali lagi mohon masjid ini benar-benar bisa untuk meningkatkan ibadah, habluminallah dan hablumminanas, dan juga untuk meningkatkan keimananan dan ketakwaan kita semua," katanya.
Menurut dia, untuk membangun masjid mudah. Namun, yang menjadi permasalahan sementara ini banyak masyarakat yang ingin membangun monumental saja belum sampai berpikir bagaimana untuk memakmurkan masjid itu sendiri.
"Jangan sampai kita lihat bangunan masjidnya baik, tetapi jemaahnya hanya beberapa orang dan ketepatan waktu salatnya belum ada di situ. Hal-hal seperti ini harus menjadi perhatian kita dan menjadi PR kita bagaimana bisa memakmurkan masjid ini," katanya.
Ketua Yayasan Al Kautsar Kurniawan mengatakan, bahwa masjid memang dibuat Rasulullah untuk memulai peradaban Islam dan peradaban kaum muslim waktu itu. "Umat ditempa untuk beribadah, berukuwah, dan berjamaah di masjid dan semangat itulah yang diharapkan bisa kita teladani melalui Masjid Al Kautsar ini," katanya.
Ia mengatakan, bahwa membangun fisik masjid bukan sesuatu yang sukar, melainkan yang susah memakmurkannya setelah itu. "Mudah-mudahan masjid ini benar-benar menjadi pijakan kita semua untuk membangun sebuah peradaban masyarakat madani, kaum muslimin yang kita cita-catakan bersama," katanya.
Sumber: https://palapapos.co.id/listing/view/2051/7/wabup-temanggung-masjid-jangan-untuk-alat-politik